DOA IBU SEPANJANG MASA







Doa kedua orang tua baik itu ibu maupun ayah sama-sama mustajab. Doa orang tua kepada anaknya adalah doa yang di kabulkan Allah. Allah dan Rasulullah tidak pernah membeda-bedakan mana yang lebih afdhal dari keduanya. Rasulullah menyebutkan bahwa doa orang tua adalah doa yang mustajab sebagaimana bunyi salah satu hadits berikut ini yang artinya:


“tiga doa yang dikabulkan Allah dan tidak diragukan lagi, yaitu doanya orang yang teraniaya, doanya orang musafir, dan doanya orang tua untuk anaknya” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad, dishahikan oleh Al-Albani).


Namun pada kenyataannya doa sang ibu lebih dahsyat di bandingkan dengan doa sang ayah, itu di sebabkan karena seorang ibu bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah. Apa yang dilakukan oleh seorang ibu untuk anaknya selalu unggul dibandingkan dengan ayah, dari sisi nilai bukanlah materi. Ibu bisa melakukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh ayah, tetapi kadar dan kualitas yang dilakukan oleh ibu jauh lebih tinggi. Apa sajakah yang menjadikan doa ibu tak terhalang ? Dibawah inilah sebabnya :



1. Ridha seorang ibu tidak dapat ditandingi keridhaan ayah, begitupun keikhlasannya. Benar bahwa ridha Allah tergantung ridha kedua orang tua. Maka doa kedua orang tua akan dikabulkan Allah. Namun pada umumnya ridha ayah kepada anaknya sering masih diikuti syarat ini dan itu. Sedangkan ridha ibu kepada anaknya mutlak tanpa syarat, maka doanya lebih manjur dan tidak terhalang. Sungguh Allah menerimah amal perbuatan orang yang ikhlas.


2. Keprihatinan ibu tak bisa ditandingi oleh keprihatinan ayah. Soal yang satu ini, seorang ayah tidakboleh protes. Karena kenyataannya demikian . ibu selalu memikirkan anaknya, memproteksikan anaknya, berpuasa bahkan menderita demi sang buah hati. Pembelaan ibu kepada anaknya juga sangat luar biasa, seperti seekor induk ayam yang mengerami telur dan menjaga anak-anaknya setelah menetas. Keprihatinan ini disebut “ ryadhah.” Dan orang-orang yang banyak riyadhah, doanya dikabulkan Allah.


3. Kedekatan ibu kepada anak tak bisa dikalahkan oleh kedekatan ayah. Kedekatan inilah yang membuat seperti tidak ada jarak. Hati ibu seakan telah menyatuh dengan hati anak, sehingga ibu merasakan apa yang di rasakan oleh anak. Kedekatan itu di bangun dengan terbentuknya kasih sayang. Kasih sayang itulah yang mmbuat doa ibu tidak terhalang. Kasih sayang ibu terhubung langsung dengan kasih sayang Allah Ar- Rahim. Rasulllah menyatakan : orang yang memberikan kasih sayang, akan diberi kasih sayang. Dan kasih sayang Allah bagi ibu diwujudkan dalam bentuk terkabulkanya doanya.


4. Kesyukuran seorang ibu melebihi kesyukuran seorang ayah. Dalam hal syukur, memang ada 2 sikap ibu yang sangat ekstrim, yaitu sangat bersyukur dan tidak pernah bersyukur. Seorang ibu yang sangat bersyukur, biasanya kesyukurannya akan melebihi kesyukuran suaminya. Maka kepada ibu yang sangat bersyukur, Allah kabulkan keinginannya. Allah memudahkan jalan usaha suaminya, Allah menjadikan anak-anaknya patuh dan menghormati orang tuanya. Inilah salah satu sebab doa ibu tek terhalang karena kesyukurannya.


5. Kesabaran ibu melebihi kesabaran ayah. Ibu sudah terbiasa merasakan hal-hal yang menyakitkan dan hal-hal yang melelahkan. Maka percuma saja kalau tidak dijalani dengan bersabar. Karena kesabaran itulah, maka Allah selalu menyertainya. Allah berfirman: “ sesungguhnya Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.” Kesabaran dan ketekunan itulah yang mengunggah kehendak Allah untuk mengabulkan doanya.
Maka inilah yang mejadikan doa seorang ibu kepada anak-anaknya sehingga tidak adapun yang dapat menhalanginya, maka janganlah kita meyia-yiakan pengorban ibu kita karena kasihnya akan terus ada walaupun dia sudah tiada.

Bagikan lewat WHATSAPP yuk !!!!!!!

Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)



TETAPLAH MEMBERI NASEHAT, WALAUPUN ENGKAU SENDIRI BANYAK KEKURANGAN


✍🏻 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:



لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده.


"Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terjaga (ma'shum) dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, karena tidak ada yang ma'shum selain beliau."



Lathaiful Ma'arif, hlm. 19




 
 
Klik untuk link ke : alikhlasmusholaku.top #Konten Islami dari berbagai sumber #Islamic content from various sources #


Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini  :






Subscribe to receive free email updates: