5401. KAJIAN KITAB MINHAJUL 'ARIFIN KARYA IMAM AL GHOZALI [Bab 24-25 : Keselamatan dan 'Uzlah]

KAJIAN KITAB MINHAJUL 'ARIFIN KARYA IMAM AL GHOZALI

الباب الرابع والعشرون  باب السلامة
 و اطلب السلامة فليت من طلبها وجدها , فكيف لمن تعرض للبلاء , و السلامة  قد عزت في هذا الزمان و هي في الخمول , فإن لم تكن في الخمول فالعزلة و  ليست كالخمول , فإن لم تكن عزلة فالصمت و ليس كالعزلة , فإن لم تكن في صمت  فالكلام بما ينفع ولا يضر و ليس كالصمت ,

Bab keduapuluh empat tentang Keselamatan
Hendaklah engkau mencari  keselamatan -semoga orang yang mencarinya akan mendapatkannya- . Apalagi  bagi orang yang menghadapi bencana. Keselamatan begitu penting di zaman ini, ia hadir dalam sikap tidak mencari kemasyhuran (khumul).
Jika engkau tidak berada dalam sikap khumul, hendaklah engkau ber  'uzlah (mengasingkan diri), akan tetapi 'uzlah tidak seperti khumul.
Jika engkau tidak bisa ber 'uzlah, maka diamlah, akan tetapi diam itu tidak seperti 'uzlah.
Jika engkau tidak mampu juga untuk diam, maka berbicaralah yang bermanfa'at  dan tidak merugikan, akan tetapi berbicara pun tidak seperti diam.

و إن أردت السلامة فلا تنازع الأضداد ولا تنافس الأشكال , كل من قال : أنا  , فقل أنت , و كل من قال لي , فقل لك , و السلامة في زوال العرف , و زوال  العرف في فقد الإرادة , و فقد الإرادة في ترك دعوى العلم فيما استأثر الله  به من تدبير أمرك , قال الله تعالى : { أليس الله بكاف عبده } , و قال الله  تعالى : { الأمر من السماء إلى الأرض } .

Jika engkau ingin  selamat, hendaklah engkau jangan mendebat lawan dan jangan mencari  kesulitan. Semua orang mengatakan "aku", maka katakanlah "engkau".
Semua orang mengatakan "milikku", maka katakanlah "milikmu" .
Keselamatan berada di dalam ketiadaan pengakuan. Ketiadaan pengakuan  berada di dalam ketiadaan keinginan. Ketiadaan keinginan berada di dalam  sikap meninggalkan pengakuan.
Ilmu terdapat di dalam pengaturan urusanm yang berada dalam genggaman kekuasaan Allah semata.
Allah ta'ala berfirman : "Tidakkah Allah cukup menjadi pelindung hamba-hambaNya ?"
(QS 39:36)
" Dia mengatur urusan dari mulai langit hingga ke bumi." (QS 32:5)

الباب الخامس والعشرون  باب العزلة
 صاحب العزلة يحتاج إلى عشرة أشياء :علم الحق و الباطل و الزهد واختيار  الشدة و اغتنام الخلوة و السلامة و النظر في العواقب و أن يرى غيره أفضل  منه و يعزل عن الناس شره ولا يفتر عن العمل فإن الفراغ بلاء ولا يعجب بما  هو فيه و يخلو بيته من الفضول , و الفضول ما فضل عن يومك لأهل الإرادة و ما  فضل عن وقتك لأهل المعرفة و يقطع ما يقطعه عن الله تعالى .

Bab keduapuluh lima tentang Mengasingkan diri
Orang yang beruzlah / mengasingkan diri membutuhkan 10 hal, yaitu :
1. mengetahui tentang hal yang benar dan yang bathil.
2. bersikap zuhud.
3. kecendrungan untuk memilih kekerasan hidup.
4. upaya mengambil manfaat dari kesendirian dan keselamatan.
5. perhatian terhadap berbagai akibat.
6. mempunyai kesadaran bahwa orang lain lebih utama daripada dirinya.
7. pengasingan diri dari kejahatan manusia.
8 tidak putus dalam beramal karena menganggur itu sebuah bencana.
9. tidak bangga diri dengan apa yang dimiliki.
10. mengosongkan rumahnya dari segala bentuk keberlebihan/fudhul.
Fudhul adalah sesuatu yang melebihi kadar keperluanmu sehari-hari bagi  ahil irodah, sesuatu yang melebihi kadar waktumu bagi ahlil ma'rifat dan sesuatu yang memutuskannya dari mengingat Allah.

قال رسول الله (  صلي الله عليه و سلم ) لحذيفة بن اليمان : " كن حلس بيتك " ( الحلس : بساط  يبسط في البيت , و هو كناية عن وجوب لزوم الإنسان بيته إلا للضرورة ) .
 و قال عيسى بن مريم ( عليه السلام ) : " أملك لسانك و ليسعك بيتك و أنزل  نفسك منزلة السبع الضاري و النار المحرقة , و قد كان الناس ورقاً بلا شوك  فصاروا شوكا بلا ورق , و كانوا أدواء يستشفي بهم فصاروا داء لا دواء له ".

Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda kepada Hudzifah bin al yaman :  "Jadilah engkau karpet di rumahmu"
 (al halas/karpet adalah karpet yang dihamparkan di dalam rumah, ini  adalah kinayah dari wajibnya seseorang utk menetap di dalam rumah  kecuali jika keadaan darurat)
Isa bin Maryan -alaihis salaam- berkata : "kuasailah lidahmu, jadikanlah rumahmu sebagai pemberi keleluasaan  bagimu, rendahkanlah dirimu pada posisi binatang buas dan api yang  membakar, Manusia dulunya adalah daun tanpa duri dan sekarang menjadi  duri tanpa daun, dulunya manusia adalah obat yang menyembuhkan da sekarang  menjadi penyakit yang tidak ada obatnya."

قيل لداود الطائي : مالك  لا تخالط الناس ؟ فقال : كيف أخالط من يتبع عيوبي , كبير لا يعرف الخلق , و  صغير لا يوقر , من استأنس بالله استوحش من غيره .
و قال الفضيل : إن استطعت أن تكون في موضع لا تعرف ولا تعرف فافعل .
و قال سليمان : همي من الدنيا أن ألبس عباءة و أكون بقرية ليس فيها أحد يعرفني ولا غذاء لي ولا عشاء .

Dikatakan kepada Dawud At Tho'i : "mengapa engkau tidak bergaul dengan manusia ?" beliau berkata : "bagaimana saya akan bergaul dengan orang yang mengikuti  aibku, orang tua tidak mengenal etika dan yang muda tidak mempunyai rasa  hormat. barang siapa merasa nyaman bersama Allah maka ia tidak akan  merasa nyaman kepada selain-Nya."
Al Fudhail berkata : "jika  engkau mampu berada di suatu tempat yang tidak engkau ketahui dan engkau  tidak dikenal, maka lakukanlah"
Sulaiman berkata : "keinginanku di  dunia memakai jubah dan berada di suatu tempat yang di sana tidak ada  seorangpun mengenalku, tanpa makan siang dan tanpa makan malam."

وقال رسول الله صلي الله عليه وسلم : ياءتي زمان المتمسك يومئذ بدينه كالقابض علي الجمر وله اجر خمسين منكم.  وفي العزلة صيانة الجوارح وفراغ القلب وسقوط حقوق الخلق واغلاق ابواب الدنيا وكسر سلاح الشيطان وعمارة الاهر والباطن

Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : " akan datang suatu zaman ketika orang yang berpegang teguh kepada  agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api, dia meperoleh pahala  limapuluh kali lebih besar daripada pahala yang kalian peroleh." Dalam beruzlah anggota badan terpelihara, hati kosong dari selain Allah,  hak-hak makhluk menjadi gugur, pintu-pintu keduniaan tertutup, senjata  setan di hancurkan dan lahir dan bathuin dimakmurkan. Wallohu a'lam. [Ust. Nur Hamzah].  # Rabbi zidna ‘ilman nafi’a #

LINK ASAL:
http://ift.tt/2Cs8lDK
http://ift.tt/2EyGcB8

Subscribe to receive free email updates: