5370. MAUTA : HUKUM MENGGALI KUBURAN DI ATAS KUBURAN LAMA

PERTANYAAN:

Assalamu ‘alaikum. Mohon pencerahan ustadz. Boleh tidak menggali kuburan di atas kuburan lama ? berikut deskripsi masalahnya : Di desa ku ada tanah musabbal tempat kuburan umum, ada orang meninggal mau di kubur berdekatan dengan kuburan keluarganya cuma karena penuh akhir nya menggali kuburnya di atas kuburan yang sudah lama cuma batu nisannya masih ada (tumpang tindih). [Musafir Cinta].

JAWABAN :

Wa'alaikumsalaam. Latar belakang masalah : Ada  seorang tokoh masyarakat mengubur mayat di dalam liang kubur yang sudah ada mayyitnya, mayat tersebut baru dikubur ± 1 tahun, tapi mayyit  kedua dikubur di atas karasan mayyit pertama, hal tersebut dilakukan karena tidak mampu membayar sewa tanah dan juga melaksanakan wasiat.
Soal : Bagaimanakah hukumnya ? Apabila haram tindakan apa yang harus dilakukan ? Sebab sudah terlanjur.
Jawab : Hukumnya boleh

Referensi:
- Rohmatul ummah ahmisy mizan kubro juz 1 hal 89 :

وَإِذَا  دُفِنَ مَيِّتٌ لَمْ يَجُزْ حَفْرُ قَبْرِهِ لِدَفْنِ آخَرٍ إِلاَّ أَنْ  يَمْضَى عَلَى اْلمَيِّتِ زَمَانٌ يَبْلَى فِى مِثْلِهِ وَيَصِيْرُ  رَمِيْمًا فَيَجُوْزُ حَفْرُهُ لِإتِّفَاقٍ. وَعَنْ عُمَرِ اِبْنِ عَبْدِ  اْلعَزِيْزِ أَنَّهُ قَالَ إِذَا مَضَى عَلَى الْمَيِّتِ حَوْلٌ  فَازْرَعُوْا الْمَوْضِعَ.

Apabila ada mayit yang dikuburkan maka tidak diperbolehkan menggali kuburannya guna untuk  mengkuburkan mayit yang lain, kecuali apabila telah berlalu atas mayit  yang pertama suatu masa yang diperkirakan ia dan semisalnya telah rusak  dan menjadi usang, maka diperbolehkan menggalinya karena kesepakatan  ulama’. Diriwayatkan dari Umar bin Abdil ‘Aziz bahwasanya dia berkata:  Apabila telah berlalu atas mayit masa satu tahun, maka olahlah  tempat-tempat (pemakaman).

- Hamisy ianatu tholibin juz 2 hal 116 :

وَدَفْنُهُ  فِى حَفْرَةٍ تَمْنَعُهُ بَعْدَ طَمِّهَا رَائِحَةً أَىْ ظُهُوْرُهَا  وَسَبُعًا أَىْ نَبْسَهُ لَهَا فَيَأْكُلُ اْلمَيِّتَ

Dan mengkuburkan mayit dalam suatu lubang yang bisa mencegah bau dan binatang buas yang memangsa mayat setelah ditanam

Tambahan Keterangan
Haram hukumnya menggali kuburan sebelum mayit di dalamnya telah rusak dan menjadi debu untuk dimasuki mayit baru, jadi selama mayit yang awal telah rusak dan menjadi debu maka boleh menggali kuburannya untuk ditempati mayit lainnya. Kecuali kuburannya  orang alim yang terkenal atau waliyulloh yang terkenal maka secara mutlak tidak boleh digali menurut imam romli.

Jika dalam proses penggalian tersebut ditemukan adanya tulang, maka tanah galian wajib di kembalikan dan mayit yang kedua tidak boleh di kuburkan di situ. Tapi jika tulang tersebut di temukan setelah selesainya penggalian maka mayit yang kedua boleh di kuburkan di sampingnya karena adanya kesulitan untuk memulai penggalian baru. Keharaman  memasukkan mayyit kedua tersebut jika tidak dhorurot, jika ada dhorurot maka boleh sebagaimana bolehnya mengubur dua jenazah sekaligus di permulaan ketika  adanya dhorurot.

- Al Majmu' (5/273) :

وَيجوز نبش القبر إذا بلي الميت وصار ترابا، وحينئذ يجوز دفن غيره فيه

- Hasiyah Ibnu Qosim ala Tuhfah (3/173) :

ويحرم أيضا إدخال ميت على آخر وإن اتحدا قبل بلى جميعه أي إلا عجب الذنب فإنه لا يبلى كما مر
---
( قوله قبل بلى جميعه )  أفهم جواز النبش بعد بلى جميعه ويستثنى قبر عالم مشهور أو ولي مشهور فيمتنع نبشه مطلقا م ر

- Fatawa Fiqhiyah Kubro (2/14) :

حيث حفر قبر إما تعديا وإما مع ظن أنه بلي ولم يبق فيه عظم فوجد فيه عظم ، رد التراب عليه وجوبا ، ولا يجوز الدفن فيه قبل البلى .

- Asnal Matholib (4/358) :

( فإن حفر فوجد عظام ميت )
أي شيئا منها قبل تمام الحفر ( وجب رد ترابه عليه .
وإن  وجدها بعد تمام الحفر جعلها في جانب ) من القبر ( وجاز ) لمشقة استئناف  قبر ( دفنه ) أي الآخر ( معه ) ونقلوه عن النص كما في الروضة وغيرها

- Hasiyah Syarwani ala Tuhfah (3/174) :

( قوله إدخال ميت على آخر إلخ )
وفي الزيادي ومحل تحريمه عند عدم الضرورة وأما عندها فيجوز كما في الابتداء رملي انتهى ا هـ ع ش

Wallahu a’lam. [Mujawib : Ust.Imam Tontowi, Ust.Nur Hamzah] @santrialit

LINK ASAL :
http://ift.tt/2rbI3Fr

http://ift.tt/2mKJK8d

Subscribe to receive free email updates: