Nestapa Terus Mengepung Palestina












Palestina, Semoga Allah senantiasa kuatkan perjuangan mereka sampai kalimat "Palestina Merdeka !" menjadi nyata. #LetsUniteForAlQuds

Rp 3.529.922.798

terkumpul dari target Rp 5.000.000.000

71% terkumpul

Update 7 - Paman ACT Datang Bawa Air Bersih 

19 Dec 2017 09:00 

Sorak Anak Gaza Ketika Paman ACT Datang Bawa Air Bersih 




ACTNews, GAZA - Hore! Paman ACT datang bawa air bersih! Teriak sekumpulan bocah yang sedang bermain di salah satu sudut wilayah paling miskin, di sebelah Selatan Gaza, Palestina. Mereka Bersorak kegirangan, sebab relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan mobil truk yang menggendong tangki air itu kembali datang sambangi rumahmereka. Rumah yang sebenarnya tak pernah layak disebut rumah, hanya terbuat dari lapisan-lapisan terpal tipis nan pengap. 

Bukan kali pertama, di salah satu sudut wilayah paling miskin di Khan Yunis di Gaza, sekali lagi truk Water Tank ACT datangi rumah bocah-bocah Gaza itu. Malah mereka sudah akrab dengan seseorang relawan mitra ACT yang bertugas menyupiri truk Water Tank ACT keliling Gaza.

“Bahkan anak-anak Khan Yunis itu menyebutnya Paman ACT. Paman supir truk Water Tank ACT,” kata Andi Noor Faradiba, atau yang biasa dipanggil Diba, dari Tim Global Humanity Response ACT. 

Sore itu, Ahad (17/12), sekali lagi mobil Water Tank ACT beraksi. Sejak Ahad pagi, Truk tangki berwarna hijau dan oranye itu sudah berkeliling ke beberapa lokasi sekaligus. Air bersih didistribusikan ke beberapa lokasi yang paling membutuhkan di seantero Gaza. 


“Pekan ketiga Desember ini, Water Tank ACT datangi beberapa lokasi di Selatan Gaza. Termasuk juga datangi salah satu wilayah paling miskin di Khan Yunis. Di wilayah itu, Paman ACT selalu ditunggu bawa air bersih,” kata Diba. 

Ketika truk Water Tank ACT tiba di wilayah kumuh sebelah Timur Khan Yunis, bocah-bocah Gaza itu seketika berlarian mendekat. Bahkan selang-selang yang terhubung dari truk tangki air itu ditarik bergotong royong oleh anak-anak Khan Yunis. 


“Air bersih ini sudah seharian mereka nantikan. Ketika truk tangki air ACT datang mereka langsung bersorak. Bergantian anak-anak Khan Yunis ini membasuh muka dari selang air yang terhubung langsung ke tangki air di atas truk,” kisah Abu Najjar (bukan nama sebenarnya,-red) relawan mitra ACT di Gaza. 

Diba menjelaskan, salah satu wilayah tujuan distribusi Water Tank ACT Ahad kemarin (17/12) adalah lokasi paling miskin di Gaza. Daerah paling miskin, ada di sebelah Timur Khan Yunis. “Keluarga Palestina di wilayah itu termasuk suku badui, atau suku bangsa pengembara di Tanah Arab. Mereka tak punya apapun selain tenda terpal kumuh yang menjadi rumah mereka,” tutur Diba. 


Tentang Aksi Bela Palestina, Terima kasih Indonesia! 

Selagi air bersih didistribusikan untuk keluarga badui di Khan Yunis Gaza, anak-anak Gaza itu mendapat cerita dari Paman ACT. Si Paman ACT berkisah bahwa di waktu bersamaan, Ahad (17/12) di Jakarta Indonesia sedang ada gemuruh doa dan semangat dari Aksi Bela Palestina. 

“Paman ACT bercerita di Jakarta ada ratusan ribu bahkan jutaan bangsa Indonesia yang terlibat aksi heroik. Aksi yang kirimkan doa sampai ke langit. Doa untuk kemanusiaan bangsa Palestina. Doa untuk perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina,” kata Abu Najjar. 


Usai mendengar cerita itu, anak-anak Gaza di Khan Yunis itu pun langsung mengucap serentak “Syukron ACT, Syukron Indonesia!,” 


Si bocah-bocah Gaza itu bersorak terima kasih sembari memegang sebuah tulisan “Aksi Bela Al Quds, Terima Kasih Indonesia atas dukungan untuk rakyat Palestina!”. [] 


show more 












Lets Unite For Al Quds 


Masih belum lepas dari ingatan, Masyarakat Palestina bahkan masyarakat dunia masih marah karena peristiwa penutupan Masjid Al-Aqsa beberapa bulan lalu. Kini, pelanggaran terhadap kesepakatan internasional terang-terangan dilanggar oleh Israel dan Amerika. Membuat luka yang masih basah kembali berdarah. 

Teriakan nyaring pun bergema di seantero Palestina, Birruh, Biddam, Nafdika ya Aqsa! Dengan ruh, dengan darah, kami bela kau ya Aqsa! 


Pasca Presiden Amerika menyatakan akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yarusalem ( Al Quds) pada hari Rabu (6/12), menyebabkan aksi protes warga Palestina yang dibalas dengan kekerasan oleh Militer israel hingga menimbulkan bentrokan di Jalur Gaza, dalam bentrokan ini menimbulkan korban meninggal dan luka-luka. Juga menyebabkan ketidakstabilan kondisi masyarakat dan mengganggu perekonomian Palestina, ditambah lagi dengan telah masuknya musim dingin di Palestina menambah penderitaan warga Palestina, suhu hari ini saja (8/12) mencapai 5 derajat celcius. 



Menyikapi musim dingin di Palestina, di pekan ke-4 November, ACT telah mendistribusikan paket bantuan musim dingin, berupa selimut dan pakaian hangat, kepada 200 keluarga di bagian utara jalur Gaza. Selain bantuan paket langsung yang diberikan, dari 200 keluarga tersebut, keluarga yang memiliki anak usia sekolah diberikan voucher (Humanity Card), yang dapat digunakan untuk memilih baju-baju hangat di toko-toko pakaian yang sudah bekerjasama dengan ACT. 

Hal ini dilakukan untuk menghibur dan memberi kebahagiaan kepada anak-anak, agar mereka dapat terus bersekolah dan dapat melakukan aktifitas sehari-hari ditengah terpaan cuaca dingin . Saat ini warga Gaza bukan hanya tengah berjuang melawan cuaca ekstrem, mereka juga tengah memperjuangkan tanah air tercinta, memperjuangkan hak-hak yang terampas dengan segala keterbatasan. 


Lebih dari dua juta jiwa warga Palestina akan melewati musim dingin ditengah ketidakstabilan politik dan ekonomi. Doa dan dukungan terbaik kita insyaAllah akan menguatkan perjuangan saudara-saudara kita di Palestina. Jangan biarkan mereka membeku, hanya karena hati kita yang beku. 

Palestina: konflik yang tak kunjung usai. 

"Bagaimana rasanya sholat sementara di depan kita ada sek

Bagi kita di Indonesia, tentu sulit untuk membayangkan hal tersebut. 


Namun bagi warga Palestina, ternyata mereka tidak gentar dan tetap shalat berjamaah di luar areal Masjid Al Aqsa, kiblat pertama umat Islam, sebagai bentuk protes terhadap kedzaliman zionis Israel. 

Pada Jumat (14/7) lalu, Masjid Al-Aqsa sempat ditutup total untuk segala aktivitas keagamaan. Untuk pertama kalinya sejak tahun 1967, zionis Israel menutup akses bagi umat Muslim untuk beribadah di Masjid Al Aqsa. 

Pemicunya berawal dari aksi penembakan terbuka yang terjadi di dalam kompleks Al-Quds. Membuat masjid dan seluruh petak di Kompleks Tua Al-Quds diblokade dan ditutup total oleh Israel bagi Warga Muslim Palestina. 

Riuh protes muslim dunia seakan tak digubris oleh Israel dan kabar berdarah pun kembali terdengar. Sesaat setelah salat Jumat dilangsungkan di Aqsa, Jumat (21/7), darah mengucur deras di muka teras, halaman depan masjid Al-Aqsa. 


Tepat setelah ucapan salam dikumandangkan Imam dari mimbar Al-Aqsa, konflik meletus tepat di depan halaman Al-Aqsa. 

Sementara itu di Gaza 

Lebih dari 10 tahun Israel meblokade Gaza, sehingga Gaza tidak bisa menjalin hubungan luar negeri dalam aspek apapun. Implikasi ekonomi begitu terasa. Tidak banyak barang yang dapat melintas, sehingga menyebabkan kurangnya suplai di pasar. Harga pun menjadi mahal. Orang-orang harus mengatur strategi memenuhi kebutuhan keluarganya, dan sudah tentu, beberapa bisnis mengalami kerugian. 


Terbatasnya listrik juga menjadi masalah utama masyarakat Gaza. Dalam satu hari, Gaza hanya mendapat pasokan listrik selama tiga jam, sementara 21 jam lainnya dihabiskan dalam kegelapan. Hal ini membuat bisnis, kantor, dan sekolah sukar beroperasi. Pasien di rumah sakit pun terancam keselamatannya. 

“Untuk penerangan, orang-orang menggunakan lilin atau obor kecil,” kisah Jomah Najjar, salah satu mitra ACT yang lain di Gaza. 

Saudaraku, Palestina masih tegar meski berdarah. Mereka mewakili 1.5 milyar muslim dunia lainnya menjaga Al-Aqsa kiblat pertama ummat Islam. 

Meski konflik, teror, kekurangan makan, gelap dan pengap tanpa listrik, pasokan air bersih yang terus menipis, harga yang melambung, penghasilan yang rendah dan segenap masalah kehidupan lainnya tak terelakkan bagi mereka. 

ACT telah menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia berupa bantuan pangan, pakaian musim dingin, pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan, bantuan penerangan dan lain sebagainya bagi Palestina. 

Mari ulurkan tangan bersama bantu Palestina.Mari bebaskan kiblat pertama yang terpenjara kedzaliman.Bersama selamatkan Al-Aqsa! 

Cara Berdonasi : 

1. Klik "Donasi Sekarang" 

2. Pilih Pembayaran via rek BCA/BNI/BNI Syariah/BRI/Mandiri & Credit card 

3. Dapat laporan perkembangan via email
Bagikan lewat WHATSAPP yuk !!!!!!!

Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)



TETAPLAH MEMBERI NASEHAT, WALAUPUN ENGKAU SENDIRI BANYAK KEKURANGAN


✍🏻 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:



لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده.


"Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terjaga (ma'shum) dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, karena tidak ada yang ma'shum selain beliau."



Lathaiful Ma'arif, hlm. 19




 
 
Klik untuk link ke : alikhlasmusholaku.top #Konten Islami dari berbagai sumber #Islamic content from various sources #


Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini  :



Subscribe to receive free email updates: