Hukum Menerima Ucapan Selamat Idul Fitri atau hari besar islam dari Nonmuslim








Ustadz, bolehkan saya menerima ucapan selamat hari raya dari teman yang non-muslim? Kalau tidak boleh, apa yang harus saya lakukan?

Sebagaimana diketahui, ucapan selamat adalah pernyataan ikut bergembira dan senang atas kejadian yang yang sedang dialami orang yang diberi ucapan. Dalam Islam, ucapan selamat itu dikenal dengan istilah tahniah. Dalam konteks kemanusiaan, ucapan selamat menjadi hak setiap orang dan Islam memberi kebebasan. Islam tidak melarang umatnya untuk memberikan selamat kepada siapa pun dalam hal apa pun, kecuali menyangkut aspek ritual ibadah.
Dalam hal ritual agama, sudah sepatutnya kita menghindari ucapkan selamat dari atau kepada teman non-muslim. Begitulah sebagian ulama memberi batasan sebagaimana terkandung dalam ayat berikut ini.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ,لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ  وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Katakanlah: ‘Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah,  untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.’” (Q.S. Al-Kaafiruun [109]: 1-6 )
Jika kita yang sedang berbahagia merayakan hari besar keagamaan kemudian di antara teman non-muslim yang mengucapkan selamat, maka terimalah ucapan selamat itu. Hanya saja, sesuai dengan apa yang saya paparkan di atas, kita tidak perlu membalas ucapan tersebut dengan memberikan selamat ketika ia merayakan hari besar agamanya kelak di kemudian hari.
Namun bagaimanapun, kebaikan teman non-muslim tersebut perlu juga dibalas dengan ucapan yang baik pula. Menurut hemat saya, ucapan balasan yang lebih terjaga adalah “Terima kasih banyak” atau ucapan lain yang senada. Wallahu a’lam.
Bagikan lewat WHATSAPP yuk !!!!!!!

Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)



TETAPLAH MEMBERI NASEHAT, WALAUPUN ENGKAU SENDIRI BANYAK KEKURANGAN


✍🏻 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:



لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده.


"Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terjaga (ma'shum) dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, karena tidak ada yang ma'shum selain beliau."



Lathaiful Ma'arif, hlm. 19




 
 
Klik untuk link ke : alikhlasmusholaku.top #Konten Islami dari berbagai sumber #Islamic content from various sources #


Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini  :



Subscribe to receive free email updates: